Friday, June 26, 2015

Refleksi Al-Kahfi

Bismillah. - Bismillah.
Alhamdulillah kita diberi peluang bertemu dengan Jumaat kali ke-2 di bulan penuh keberkatan ini.

Wahai jiwa-jiwa yang tenang..

Terlalu banyak mutiara-mutiara yang tersimpan dalam Quran yang belum lagi kita ambil dan amalkan.

Terlalu besar nikmat dan rahmat Allah berikan buat hamba-hamba Nya...tetapi sayang, selalu pula manusia tidak bersyukur dan menghargai nikmat yang berkelimpahan itu.

KISAH 1 (Al Kahfi: 98)
Zulkarnain telah menunjukkan contoh mengembalikan rasa syukurnya atas kelebihan yang Allah berikan setelah selesai membina dinding besi tembaga sebagai benteng Yakjut dan Makjut, dengan mengatakan, "Ini adalah rahmat daripada Tuhanku".

KISAH 2 (Al Kahfi: 39)
Dialog berlaku antara 2 orang Yahudi pemilik kebun anggur.

Seorang daripada mereka beriman dan seorang lagi tidak beriman kepada Allah.

Berkatalah pemilik kebun yang beriman tadi, " Mengapa ketika engkau memasuki kebunmu tidak mengucapkan MasyaAllah, la quwwata illa billah (sungguh atas kehendak Allah, semua ini terwujud), tidak ada kekuatan apapun kecuali dengan pertolongan Allah."

Allah telah memberikan nikmat yang besar kepada mereka.

Mari bayangkan kekayaan 2 orang jutawan Yahudi tadi...terdapat dua buah kebun anggur yang sedang berbuah lebat. Di sekeliling kebun tersebut pula terdapat pohon-pohon kurma dan diantara dua buah kebun itu, ada pula ladang..dan tidak cukup dengan itu, di celah-celah kedua kebun itu terdapat pula sungai yang mengalir..menjadi sumber kehidupan di sekeliling..satu gambaran suasana yang sangat indah dan mendamaikan..

Rasulullah saw bersabda, "Perbanyakkan menyebut kalimah-kalimah abadi yang baik. Ada yang bertanya, apakah kalimah itu wahai Rasulullah? Rasulullah saw bersabda: takbir, tahlil, tasbih dan la hawla wa la quwwata illa billah." (HR Ibnu Hibban, Ahmad dan al-Hakim)

KISAH 3 (Al Kahfi:54)
Ali bin Abi Talib memberitahu bahawa Rasulullah saw mengetuk pintu rumah mengejutkannya dan Fathimah pada satu malam untuk qiamullail , dengan mengatakan "Kamu berdua tidak bangun solatkah?" Aku menjawab, "Wahai Rasulullah saw, sesungguhnya jiwa-jiwa kami berada di tangan Allah, bila Dia hendak membangunkan kami, maka Dia akan membangunkan kami." Maka Rasulullah saw pun pulang ketika kami mengatakan begitu, dan baginda tidak lagi datang kepadaku.

Aku mendengar Rasulullah saw sambil berlalu dan memukul peha baginda sambil membaca ayat (Al Kahfi: 54) "dan manusia adalah makhluq yang paling banyak membantah."

KESIMPULAN:
Antara mutiara kisah teladan dalam Surah Al Kahfi bagaimana menjadi hamba yang bersyukur:

1. Mengembalikan semua kelebihan diri kepada Allah. Rasai diri sebagai hamba berTuhan.

2. Biasakan menyebut kalimah-kalimah yang baik sebagai respon melihat sesuatu yang menyenangkan dan mengagumkan. Ekspresi diri mensyukuri nikmat tersebut.

3. Perbanyakkan amal soleh yang hukumnya sunat terutamanya Qiyamullail. Syukur dibuktikan dalam bentuk amali pula.







No comments:

Post a Comment